SUMUT METRO | JAKARTA
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Gempa tersebut dilaporkan pada Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.
Gempa tersebut merupakan gempa susulan, setelah sebelumnya pada Kamis (14/1/2021).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan parameter gempa berpusat 6 kilometer timur laut Majene di kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tersebut tidak memicu terjadinya tsunami.
Sementara Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengatakan, ada 3 korban meninggal dan 24 luka-luka.
Sementara itu, sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sedangkan kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulawesi Barat mengalami rusak berat (RB).
Dia menambahkan, BPBD Majene menginformasikan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (RB) dan 1 Kantor danramil Malunda (RB).
“BPBD setempat melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian,” ujar Raditya, Jumat (15/1/2021).
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik.
BPBD Kabupaten Majene mengabarkan 4 orang meninggal dunia dan lebih dari 600 orang menderita luka-luka.
Sedangkan Data Pusat Pengendali Operasi BNPB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 3.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Lalu, kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju.
Sedangkan pada Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market.
“Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga masih dalam pendataan,” terangnya. (SM-Kompas)