SUMUT METRO | MEDAN
Diduga akibat buruknya saluran parit (drainase) di Jalan Puskesmas II, Kelurahan Lalang, Kecamatan Sunggal, membuat banjir menjadi langganan warga Gang Sekolah, dan Gang Pendidikan, Rabu (10/2/2021) sore.
Meski setiap hujan datang tidak terlalu lama, namun genangan air membanjiri badan jalan setinggi lutut orang dewasa.
Menurut salah seorang warga yang namanya enggan disebut mengatakan banjir merendam sebahagian rumah warga di Lingkungan X Jalan Puskesmas II, Kelurahan Lalang, Kecamatan Sunggal, telah berlangsung bertahun-tahun lamanya.
Beberapa pemilihan Gubernur, Walikota, hingga pemilihan calon anggota legislatif (Aleg), banjir yang menggenangi belum teratasi.
Kepala Lingkungan X, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Arman saat dihubungi SUMUT METRO.com, Rabu (10/2/2021) sekira pukul 17.00 Wib mengatakan hujan yang mengguyur membuat jalan di Kota Medan banjir.
“Apa yang mau bilang, dimana-dimana banjir. Tapi kan kita setelah dua jam air surut,” ujarnya sembari mengaku saat ditelepon sedang mengusuk badan.
Arman menyebutkan banjir yang melanda Kawasan Jalan Puskesmas II diakibatkan air juga datang dari Jalan Amal.
Selain itu, Arman menyebutkan parit yang sempit dan diujung parit Jalan Puskesmas II terdapat mulut parit yang kecil.
“Gimanalah mau dibilang, ada perumahan mendirikan bangunan disamping parit,” ucapnya sembari menyebutkan banjir yang terjadi di kawasan Jalan Puskesmas II tersebut telah pernah melaporkan kepada Lurah Kelurahan Lalang, dan pernah melakukan Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Banjir yang melanda Kota Medan khususnya di Jalan Puskesmas II, Kecamatan Medan Sunggal menanti janji Bobby Afif Nasution yang menang dalam Pilakda Medan sebagai Walikota priode 2021-2024.
Sementara anggota Komisi II DPRD Medan Daerah Pemilihan Medan Sunggal, Johannes Hutagalung ketika hendak diminta tanggapannya melalui pesan WhatsApp belum menjawab meski pesan masuk.
Anggota Komisi II DPRD Medan lainnya, Erwin Siahaan meminta Pemko Medan kdepan agar memperda-kan tentang tata kelolah pembangunan, pemukiman, dan sitem pengairan.
“Kan banyak sarjana-sarjana insinyur kita yang ahli dalam bidang itu. Mereka dilibatkan aja,” katanya.
Terkait warga terdampak banjir, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Medan itu menyebutkan tanggungjawab Pemko Medan selaku pemangku jabatan.
“Pemerintah agar mengkordinir masyarakat mempermudah buang sampah dengan membuat bank sampah sehingga tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya mengakhiri. (SM-Tommy)