SUMUT METRO | NISEL
Kelompok Tani (Poktan) Tetehosi, Desa Sisarahili Susua, Kecamatan Ulususua, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, membangun sebuah bendungan atau Dam parit di Sungai Muene untuk irigasi lahan persawahan.
Sehingga, dengan adanya pembuatan bendungan ini nantinya dapat menghasilkan produktifitas pertanian pada lahan.
“Pembangunan Dam parit ini telah lama kami idam-idamkan, karena terbengkalai dalam pembiayaan. Namun, berkat bantuan pemerintah dan perhatian Bupati Nias Selatan, Dr. Hilarius Duha melalui Kepala Dinas Pertanian Norododo Sarumaha sehingga pembuatan Dam parit ini dapat terlaksana,” ujar Ketua Poktan Tetehosi, Tawemani Laia didampingi Bendahara Mardinus Laia kepada sumutmetro.com di lokasi pengerjaan bendungan, Senin (10/8/2020).
Mardinus menyebutkan, sekira sepuluh tahun yang lalu dilokasi ini telah dipasang Bronjong.
Namun karena dihantam banjir air sungai Muene sehingga kawat Bronjong tersebut hancur tak tersisa mengakibatkan lahan persawahan tidak memiliki air.
Selanjutnya, lahan sawah dipergunakan untuk menanam jagung.
“Kami berharap dengan adanya pembuatan Dam parit ini bisa memulihkan kembali pemenuhan kebutuhan air sawah, sehingga dapat meningkatkan hasil panen yang memuaskan. Walaupun pembangunan ini belum selesai, namun persawahan kami sudah mengaliri air,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nias Selatan, Norododo Sarumaha ketika meninjau lokasi pada bulan Maret yang lalu mengatakan bahwa program pembangunan Dam parit ini bersumber dari DAK tahun anggaran 2020.
Dimana, dalam proses pengerjaannya dilakukan secara swakelola oleh Poktan.
“Didalam paket bantuan pemerintah terdapat biaya untuk tenaga kerja maksimal 30 persen dari bantuan anggaran yang ada,” terangnya. (SM-Budi)