
Tampak puluhan warga yang protes mendatangi lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) saat petugas penanganan Covid-19 mengebumikan seorang warga yang yang meninggal dunia positif terpapar Covid- 19, Kamis (23/7/2020) siang.
SUMUT METRO | TEBING TINGGI
Puluhan warga Kampung Wetan, Lingkungan V Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi bersama warga Dusun VIII Desa Paya Pinang, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara melakukan aksi penolakan pemakaman pasien yang meninggal dunia positif terpapar Covid- 19, Kamis (23/7/2020) siang.
Namun, walau warga tetap menolak, pemakaman pasien SW berjenis kelamin laki laki berusia 68 tahun warga Kecamatan Padang Hulu, tetap dilaksanakan dan berjalan aman.
Proses pemakaman jenazah, langsung dikawal oleh Camat Padang Hilir Ramadhani, Kapolsek Padang Hilir AKP Pahotan Manurung, personil Polsek Tebingtinggi dan Komandan Koramil 13 Tebingtinggi Kapten Budiono.
Warga menolak pemakaman dilokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus buat agama Muslim yang baru dibeli oleh pihak Pemko Tebingtinggi, karena takut tertular Covid -19.
Dimana, lokasi TPU tersebut berada tepat diperbatasan antara Kota Tebingtinggi dengan Kabupaten Serdang Bedagai, yang berada dekat lokasi perkampungan warga.
Beberapa warga sekitar pada wartawan mengatakan menolak pemakaman pasien meninggal dunia positif terpapar covid-19 didaerah mereka karena takut tertular dengan virus yang mematikan tersebut.
Sementara Camat Padang Hilir Ramadhani pada wartawan dilokasi menjelaskan TPU ini sudah dibeli oleh Pemko Tebingtinggi.
Sebab, TPU tersebut diperuntukan bukan hanya untuk pasien meninggal karena Covid- 19, tapi untuk pemakaman umum bagi yang beragama Islam.
Terpisah, Kadis Kesehatan sekaligus jubir gugus tugas penanganan Covid-19 kota Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia,
pada wartawan melalui ponsel selulernya membenarkan bahwa pasien tersebut positif terpapar covid- 19.
“Pasien merupakan warga kota Tebingtinggi yang positif terpapar virus korona dari hasil pemeriksaan swab. Pasien sebelum meninggal, sempat menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit yang berada di Kota Medan,” ujar dr Nanang.
Sementara untuk diketahui, warga berusia 68 tahun yang meninggal itu adalah pasien kedua yang meninggal dunia akibat terpapar positif korona di Kota Tebingtinggi. (SM-Erwan)