SUMUT METRO | MEDAN
Sejumlah bangunan dan lapak jualan sepanjang kantor PDAM Belawan hingga stasiun PMB Lama, Kecamatan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, dibongkar petugas PT.KAI, Sabtu (5/9/2020).
Namun, saat dilakukan pembongkaran sejumlah pemilik bangunan dan lapak yang didominasi emak-emak melakukan aksi protes.
“Kami digusur begitu saja Pak. Lapak jualan kami habis diobrak-abrik tanpa ada ada ganti rugi. Kemana lagi kami harus mencari makan, kenapa tega kali mereka mengusur kami warga wong cilik ini,” ungkap sejumlah pemilik lapak sembari menangis saat ditemui wartawan dilokasi.
Kendati mendapat aksi protes itu, petugas tetap melakukan pembongkaran menggunakan alat beko dengan pengamanan tim gabungan TNI-Polri, petugas Sat Pol PP, pihak kecamatan, Ormas dan lainnya.
Usai membongkar lapak kios tersebut, petugas PT.KAI pun membuat batas parit dilokasi.
Staf PJKA, Daneil saat ditemui dilokasi mengatakan sebelum dilakukan pembongkaran pihaknya telah menghimbau para pedagang agar tidak mendirikan lapak jualan di tepi perlintasan kereta api tersebut.
“Sudah berapa kali kita himbau dan dikasih peringatan agar jangan berdagang di sisi rel, tapi tetap saja emak-emak membandel. Kita juga kasi tahu jarak rel jangan melebihi batas ketentuan,” ujarnya.
Selain itu kata Daniel, sebelum pembongkaran pihaknya telah berkordinasi dengan Kepala Pasar tentang masih ada lapak yang masih kosong namun tidak ditempati para pedagang.
Sementara menurut informasi, penertiban dilakukan untuk menciptakan agar Kota Belawan tidak terkesan kumuh dan untuk memperlebar jalur kereta api. (SM-Irwan)