SUMUT METRO | TEBING TINGGI
Banjir yang masih merendam ratusan rumah di tiga kecamatan Kota Tebing Tinggi, menyisahkan rasa kesedihan kepada korban yang terkena banjir kiriman tersebut, Jumat (4/12/2020) sekitar pukul 03.00 Wib.
Selain merusak sejumlah harta benda akibat terendam air, warga pun belakangan dikabarkan mulai diserang penyakit.
Menurut keterangan Masriati (50), saat ditemui wartawan dilokasi mengatakan banjir yang terparah terdapat di Jalan Anturmangan Lingkungan I, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan.
Dimana, ketinggian air telah mencapai 60-70 cm atau setinggi lutut orang dewasa.
“Dalam bulan ini banjir sudah lima kali merendam rumah warga dan merusak sejumlah prabot rumah,” ujarnya.
Tak hanya itu, wanita setengah abad ini juga mengaku akibat banjir yang tak kunjung usai tersebut, warga pun mulai diserang penyakit gatal-gatal, batuk dan demam.
Kendati demikian, Masriati bersama keluarga masih memilih bertahan didalam rumah untuk menjaga harta benda yang masih tersisa dari rendaman banjir.
“Apabila ketinggian air semangkin tinggi, kami mengungsi ketempat yang aman,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Rambutan Kota Tebing Tinggi, Muarwansyah. S.STP didampingi Lurah Sri Padang, Zulkifli Saragih S.STP tampak berada dilokasi banjir membagikan bantuan logistik kepada warga.
“Saat ini ada ratusan rumah yang terendam di Kelurahan Sri Padang. Pemerintah Kota Tebing Tinggi telah mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum guna menampung pengungsi lainnya jika air semangkin tinggi.
“Warga yang berada di pinggiran aliran sungai agar tetap waspada. Apabila air semangkin tinggi agar seceppatnya mengungsi,” tegas Camat. (SM-Erwan)