SUMUT METRO | MEDAN
Pergantian Rektor USU yang direncanakan Januari 2021 mendatang, proses seleksi untuk menduduki jabatan orang nomor satu di Universitas Sumatera Utara itu pun dilakukan.
Setelah sebelumnya ada enam nama, kini tiga calon rektor masih bertanding merebut jabatan rektor priode 2021-2026 tersebut.
Yakni, Prof. Dr. dr Farhat M Ked, Dr. Muryanto Amin MSi, dan Prof. Dr. M Arif Nasution MA.
Data tersebut diperoleh setelah dilakukan sidang pleno penyaringan calon rektor oleh Senat Akademik USU di Gedung Pancasila USU, Kamis (26/11/2020), kemarin.
“Dari hasil penyaringan calon Rektor USU periode 2021-2026, Prof. Dr. dr. Farhat M Ked (Sekretaris USU) memeroleh 52 suara, Dr. Muryanto Amin (Dekan FISIP) 37 suara, dan Prof. Dr. M Arif Nasution (Guru Besar FISIP) 11 suara,” ujar Rektor USU, Prof. Runtung Sitepu didampingi Kepala Humas dan Protokol USU, Elvi Sumanti.
Prof. Runtung menyebutkan, sesuai jadwal yang sudah dibuat oleh Majelis Wali Amanat akan dilakukan pemilihan Rektor USU periode 2021-2026, di Jakarta pada 3 Desember 2020 mendatang.
“Mudah-mudahan semuanya berjalan dengan lancar. Sesuai jadwal, setelah tanggal 3 Desember 2020 nanti sudah ada rektor USU yang terpilih untuk menggantikan saya. Ini adalah bagian dari kesuksesan pimpinan USU 2016-2021 bisa mengantarkan pengganti saya sebelum mengakhiri jabatan dalam keadaan damai tanpa sengketa,” tegas mantan Dekan Fakultas Hukum USU itu.
Lebih lanjut Runtung memaparkan bahwa pemilihan pada tanggal 3 Desember 2020 akan diikuti seluruh anggota Majelis Wali Amanat USU berjumlah 21 orang, yang terdiri 8 orang dari senat akademik, 10 orang perwakilan masyarakat, Rektor USU yang sedang menjabat, Gubsu serta Mendikbud.
“Dengan ketentuan Mendikbud memiliki 35 persen suara, 21 anggota MWA memiliki 65 persen suara. Artinya, satu orang anggota MWA memiliki 3,25 persen suara,” terangnya.
Runtung menjamin pelaksanaan pemilihan calon rektor tidak ada intimidasi dan curang.
“Saya tidak mencampuri calon yang mengundurkan diri, kita serahkan kepada masing-masing calon. Mengenai suara pecah, saya tidak tau. Pemungutan suara dilakukan secara bebas, rahasia dan langsung,” tegasnya mengakhiri. (SM-Vera)