SUMUT METRO | MEDAN
Dengan melakukan pemeriksaan Surat Penarikan Petikemas (SP2) di area pre gate terhadap truk peti kemas yang akan memasuk, Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang dikelola PT.Pelabuhan Indonesia I (Persero) melakukan penataan.
General Maneger TPK Belawan, Indra Pamulihan menyebutkan penataan dilakukan untuk meningkatkan kelancaran arus lalu lintas truk yang masuk dan keluar areal TPK Belawan guna mendorong percepatan operasional Pelabuhan, meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa, terutama pada pelayanan penerimaan maupun pengiriman barang.
Menurut Indra, penataan akses masuk dimulai 20 Agustus 2020, dan telah disosialisasikan terlebih dahulu ke Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) yang merupakan organisasi yang menaungi para pengusaha angkutan pelabuhan.
“Kita melakukan pemeriksaan SP2 kepada supir truk peti kemas di area pre gate sebelum masuk pintu utama (Gate in) menuju areal TPK Belawan. Jika supir tidak mengantongi SP2, kita arahkan untuk parkir ditempat yang telah disiapkan menunggu SP2 dari pihak Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL),” ujarnya, Jumat (18/9/2020).
Indra menambahkan, dengan adanya penataan akses truk petikemas tersebut dapat mengefisiensikan waktu pelayanan penerimaan dan pengiriman barang, mengurangi kemacetan di gate masuk terminal serta efisiensi biaya logistik bagi pihak EMKL, pemilik barang, pengangkutan dan supir truk peti kemas.
“Ini merupakan salah satu upaya mempercepat pelayanan di terminal dan mendukung efisiensi biaya logistik. Setelah dilakukan pemeriksaan SP2 di area pre gate kurang lebih satu bulan ini, sudah tidak pernah lagi terjadi kemacetan di pintu Gate in TPK Belawan. Truk yang biasanya hanya dapat mengangkut petikemas 2 kali sehari sekarang dapat mengangkut sampai 5 kali sehari,” katanya sembari menyebutkan pihaknya akan terus memastikan layanan di TPK Belawan selama 24 jam dalam 7 hari guna menjaga kelancaran logistik serta berharap trafik akan tumbuh dimasa adaptasi kebiasaan baru.
Sementara itu, Ketua DPC Organda Angsuspel Belawan, Erry Salim menilai kebijakan dan prosedur tersebut sangat bagus dan positif dengan memindahkan pemeriksaan SP2 dari gate in ke pre gate.
“Kami merasa kegiatan operasional ini lebih lancar dibanding sebelumnya. Tidak terjadi kemacetan di gate in, sehingga proses pengambilan barang jadi lebih cepat. Kami berharap Pelindo 1 dapat melakukan inovasi pelayanan logistik secara berkesinambungan,” ujar Erry.
Untuk diketahui, hingga Agustus 2020, TPK Belawan melayani kunjungan kapal sebanyak 589 call dengan kunjungan kapal di terminal internasional sebanyak 342 call dan di terminal domestik sebanyak 247 call.
Sedangkan Bongkar muat peti kemas di TPK Belawan hingga Agustus 2020 sebanyak 585.928 box, dan untuk bongkar muat peti kemas di terminal internasional sebanyak 288.161 box, serta untuk terminal domestik sebanyak 297.767 box.
Selain itu, kinerja operasional TPK Belawan sampai Agustus 2020 di terminal internasional mencapai 54,18 B/S/H (Box/Ship/Hour), di terminal domestik mencapai 46 B/S/H.
Produktivitas dikedua terminal tersebut berada diatas standar kinerja bongkar muat peti kemas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan sebesar 32 B/S/H. (SM-Irwan)